September 21, 2010

Yang Paling Amat Sangat Jauh Sekali

 
Tiba-tiba hati ini begitu sayu tatkala memikirkan... membuat aku jadi gundah gulana, resah gelisah, lagi resah dari Himpunan Kisah Resah Gelisah milik Saudara Terpuji. Mungkin hal yang satu ini bukan jadi hirauan juga kisahan orang-orang sekeliling. Malah kemungkinan pula jadi cacian dan keluhan sinis orang-orang yang bukan hirau dan kisah itu. Tapi, saat terdetik peristiwa-peristiwa itu, tidak sedikit yang memperkatakan itu dan ini. Mereka sering sahaja menjadikannya cerita, pengalaman, ungkitan, sejarah, pedoman serta sempadan. Sememangnya ia adalah sebuah tempat yang paling amat sangat jauh sekali… Jadi, dimanakah ia???

Tentu sahaja ada diantara kita semua yang merasakan meraka tahu dimana ia berada. Bahkan aku percaya langsung omongan mereka itu. Tidak ada satu pun patah kata yang terhambur dari mulut-mulut itu yang berdusta. Tapi, apabila ditanya bagaimana mahu ke sana, aku sungguh pasti, nescaya mereka tidak pasti malah tidak tahu pun. Ketahuilah teman-teman, sesungguhnya tiada yang paling jauh dari tempat itu. Sehinggakan tiada kenderaan yang dapat ku pacu ke sana. Tiada laluan yang bisa jadi haluan. Tiada jambatan yang bisa jadi penghubung. Malah, walau sedekat tapakmu itu melangkah, masih tidak dapat kembali ke sana lagi. Sungguh, ia amat jauh sekali... jauh hinggakan tiada unit pengukur yang dapat menyukat jaraknya!

Aku pernah mendengar kalau memangnya ada pepatah orang melayu-melayu... “jauh di mata, dekat di hati”, indahnya bahasa-bahasa bangsaku ini. Pepatah ini kurasakan ada juga benarnya. Tapi, yang tak terlihat oleh mata itu insya’Allah akan kembali lagi dan yang jauh itu mendekat ke tubir mata, lagi dekat yang dihati. Walhal yang aku bicarakan sekarang ini bukan setakat di mata tidak nampak bahkan tidak berbekas dalam hati…itulah dia… Sang Masa Lalu… 

Masa lalu telah membawa kita benar-benar jauh dari apapun yang kita pernah singgahi. Demi pulang kesana, hanya ingatan jitu sahaja tidak cukup. Kenapa aku sering mengatakan mahu pulang kesana? Bukankah yang telah lalu itu biarlah ia berlalu? Tidak usah dingat-ingat kembali. Tiada gunanya. Tapi dampaknya akan berbeda kalau kita tahu kemana usia muda kita telah pergi… Apa jua yang telah kita kerjakan di seperjalanan usia ini. Atas urusan apa yang menjadi landasan pengembaraan yang jauh ini…???




“…Hari ini akan jadi semalam dan esok akan jadi hari ini… Aku berada di tengah keramaian orang-orang yang sibuk mengejar mimpinya, Aku melihat indahnya dunia di kota-kota yang berbeda, Nyata sekali ini mimpiku, yang tak pernah berhenti… Aku percaya dalam hidupku akan ada mimpi yang Tuhan izinkan terjadi, Tangis air mata pengorbananku takkan pernah membuatku berhenti percaya, Ini mimpiku…”


No comments:

Post a Comment

Terima Kasih Daun Pandan

Hearts in the hand of another heart and in God’s hand are all hearts,
An eye takes care of another eye and from God’s eye nothing hides,
Seek only to give and you’ll receive,
So, thank and you will be thanked...

*This page is best viewed in Mozilla Firefox!


.
.